BANDUNG---
Kota Bandung memang terkenal dengan beragam tempat wisatanya. Mulai dari yang
bernuansa alami hingga bernuasansa kekinian alias milenial. Jadi tak salah jika
Kota Bandung menjadi salah satu kiblat wisata di Indonesia. Tak hanya
menyajikan tempat wisata rekreasi, Kota Bandung juga memiliki beberapa tempat
wisata edukasi seperti museum. Kota Bandung sendiri memiliki beberapa museum.
Museum- museum tersebut di antaranya, Museum
Gedung Sate, Museum Pos Indonesia, Museum Sri Baduga, Museum Konferensi Asia
Afrika,, Museum Geologi, Museum Mandala Wangsit hingga Museum Kota Bandung yang
baru diresmikan oleh Pemerintah Kota Bandung. Ada juga Bandung Planning
Gallery, galeri pembangunan dan perencanaan Kota Bandung.
Nah,
yang akan saya bahas kali ini adalah Museum Geologi. Bagi kalian warga Bandung
dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan museum ini. Ya, museum yang
berdiri sejak 16 Mei 1928 ini menjadi salah satu museum di Kota Bandung yang
ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada musim liburan.
Di
museum ini kalian bisa melihat dan menambah wawasan kalian mengenai hal- hal
yang berkaitan dengan ilmu kebumian (geologi). Mulai dari sejarah terbentuknya
bumi, macam- macam batu yang ada di bumi, sejarah terbentuknya Danau Bandung,
sejarah bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus di Indonesia hingga
sejarah dan evolusi manusia purba terutama di Indonesia.
Dari
sekian banyak sejarah dan fosil- fosil yang dipajang di Museum Geologi, ada
salah satu bagian atau ruangan peragaan museum yang menarik perhatian saya. Ruang
peragaan museum yang menarik tersebut adalah ruangan yang memamerkan mengenai
sejarah manusia purba. Ruangan ini ada di bagian sayap ‘Sejarah Kehidupan’. Bahkan,
bagi kalian yang penasaran dengan bagaimana wujud manusia purba terutama yang
ada di Indonesia, kalian bisa melihat fosil hominid (manusia purba) atau
kerangkanya di sini.
Walaupun
yang dipajang hanya kerangka kepala serta beberapa bagian lain seperti gigi dan
hidung, tidak berupa badan keseluruhan, setidaknya dapat menghilangkan rasa
penasaran kita mengenai wujud manusia purba yang ada di Indonesia. Tak hanya
itu, di sini kalian juga dapat mengetahui jenis manusia purba apa saja yang
pernah ada di Indonesia sejak ribuan tahun lalu beserta lokasi penemuan kerangka-
kerangkanya. Tak kurang dari 50- an kerangka manusia purba yang dipajang dalam
etalase di ruangan ini.
Perkembangan
manusia menurut Teori Evolusi Darwin juga dapat kita ketahui di ruangan
peragaan ini. Beberapa informasi dan kerangka manusia purba yang disajikan di
sini di antaranya, Homo Sapiens, Homo Erectus, Meganthropus dan
Pithecanthropus. Bahkan menurut salah satu sumber, bagian fosil Homo
Erectus yang dipajang di museum ini, merupakan yang terlengkap di Asia.
Bagian fosil manusia purba jenis Homo Erectus tersebut meliputi dasar dan bagian atas tengkorak, bagian muka,
yang terdiri dari tulang hidung, kemudian rahang atas dengan gigi yang utuh
sebagian.
Berdasarkan
informasi yang tertera pada fosil tersebut, fosil Homo Erectus ditemukan
di Desa Cemeng, Sambungmacan, Jawa Tengah pada 2001. Selain itu ada juga fosil Pithecanthropus
yang ditemukan pada 1969 di Desa Pucung, Sangiran, Jawa Tengah.
Ada
juga, Meganthropus Palaejavanicus merupakan manusia purba yang ditemukan di
Sangiran, Jawa Tengah, pada tahun 1936 oleh Van Koenigswald, peneliti asal
Belanda. Manusia purba jenis ini diperkirakan hidup sekitar 1 hingga 2 juta
tahun lalu
Selanjutnya
ada Pithecanthropus, jenis manusia purba yang paling banyak di temukan di
Indonesia. Manusia purba jenis ini
terbagi menjadi tiga, yaitu pithecanthropus erectus, Pithecanthropus
mojokertensis dan Pithecantrhopus Soloensis.
Kerangka Pithecanthropus mojokertensis
ditemukan di daerah dekat Mojokerto, Jawa Tengah. fosil Pithencanthropus
Soloensis ditemukan oleh Von Koenigswald, Ter Harr dan Oppernoorth di Ngandong,
Lembah Bengawan Solo, Ngawi, Jawa Timur dan di Sangiran, Solo, Jawa Tengah.
Rata- rata umur fosil pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia berusia
30.000 sampai 1 juta tahun lalu.
Kemudian
ada manusia purba jenis Homo seperti Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang biasa disebut dengan
Homo Sapiens. Homo Soloensis ditemukan di Ngandong, Ngawi, Jawa Timur oleh Von
Koenigswald dan Weidenrich sekitar tahun 1931 hingga 1934 Homo Soloensis
diperkirakan hidup pada 900.000 hingga 300.000 tahun lalu. Sedangkan Homo Wajakensis
ditemukan di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Eugen Dubois pada tahun 1889.
Menurut
salah satu, Hatami, mahasiswa yang berkuliah di salah satu perguran tinggi
negeri di Kota Bandung. Ia pun baru pertama kali mengungjungi Museum Geologi,
Menurutnya Museum Geologi ini pengetahuan masyarakat ia berharap Museum Geologi
ini lebih dipromosikan lagi kepada masyarakat.
Nah,
bagi kalian yang penasaran dengan sejarah manusia purba yang pernah hidup di
dunia khususnya di Indonesia, kalian bisa langsung datang ke Museum Geologi
ini. Lokasinya berada di Jalan Diponegero No. 57, Kota Bandung. Letaknya pun mudah
dijangkau dan berdekatan dengan Gedung Sate. Sekitar 15 menit dari Gerbang Tol
Pasteur dan dari Pusat Kota Bandung. Jadi kalian ga bakalan sulit untuk
menemukan museum ini. Sekian dari saya dan selamat berwisata sejarah di Museum
Geologi, Kota Bandung. (Muhammad Fauzan P)
Untuk melihat keseruan wisata sejarah di Museum Geologi bisa tonton video di bawah ini
https://youtu.be/KxuPVVRmRu8
https://youtu.be/bFGvPSVKutA
Untuk melihat keseruan wisata sejarah di Museum Geologi bisa tonton video di bawah ini
https://youtu.be/KxuPVVRmRu8
https://youtu.be/bFGvPSVKutA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar